Dua Minggu Pasca Bencana Banjir  di Desa Genting Kabupaten Bengkulu Tengah para korban banjir masih menetap di tenda tenda pengungsian, Tim Kesehatan RSKJ Soeprapto terdiri dari 1 Dokter Spesialis Kejiwaan, 2 Psikolog, dan 2 Perawat Kejiwaan melakukan trauma healing Bersama anak anak korban banjir sabtu 11 Mei 2019.

trauma healing bertujuan untuk mengantisipasi post-traumatic syndrome disorder (PTSD). PTSD adalah gangguan stres pascatrauma. Peristiwa traumatik seperti bencana alam membuat para korban rentan terkena Gangguan Stres Pasca-Trauma.

Menurut dr. Lucy M. Bangun,S.PkJ, Trauma healing untuk anak, cenderung agak sulit sebab anak seringkali sulit bercerita perihal kecemasannya seperti orang dewasa. Ia berkata, bermain menjadi metode trauma healing yang tepat buat anak. 

Setidaknya ada 80 anak mengikuti kegiatan tersebut, kegiatan yang dilangsungkan di tenda pengungsian tersebut berlangsung sekitar 3 Jam , walapun disaat bulan puasa mereka masih antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Perlu diketahui Desa Genting adalah salah satu desa terparah terdampak banjir, dari sekitar 107 Kepala Keluarga hanya 5 Kepala Keluarga yang rumahnya selamat dari bencana.

Selain Trauma Healing, Tim Kesehatan dari RSKJ Soeprapto Bengkulu juga melakukan penyuluhan kesehatan jiwa bagi Manula.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari klaster kesehatan provinsi (Sub Klaster P2P) yang terdiri dari  Kadinkes Prov bersama Tim BBTKl Palembang, RSKJ Soeprapto, KKP, Tim Dinkes Kab Benteng, menyerahkan 120pc klambu nyamuk, 3000 masker kepada warga terdampak Paska Bencana Banjir/Longsor. Serta melakukan:


1. Pemeriksaan kesehatan

2. Deteksi dini faktor resiko PTM

3. Fogging dan Surveilans




Tinggalkan Balasan